Hacker Anonymous saat ini tengah membidik calon presiden Amerika Serikat (AS) yang berasal dari dari Partai Republik, Donald Trump, setelah taipan real estate itu secara lugas dan terang-terangan menyerukan larangan pada semua umat Islam memasuki wilayah kedaulatan Amerika Serikat.
Salah satu dari akun Twitter kelompok paling misterius hacker Anonymous mengatakan bahwa mereka telah berhasil mematikan situs www.trumptowernyc.com. Mereka juga mem-posting sebuah video YouTube untuk memberikan peringatan kepada Donald Trump. Demikian seperti dikutip dari salah satu laman TechCrunch, Minggu (13/12/2015) lalu.
“Situs Trump Towers NY dimatikan sebagai pernyataan melawan rasisme dan kebencian. http://www.trumptowerny.com/ (apa yang Anda lihat adalah backup situs itu dari cloudflare),” tulis sang hacker Anonymous tersebut lewat akunnya @YourAnonNews.
Trump Towers NY site taken down as statement against racism and hatred. https://t.co/n5ftLrOs1P(what you see is cloudflare offline backup)
— Anonymous (@YourAnonNews) December 11, 2015
“Donald Trump, kami telah memperingatkan Anda. Anda melarang semua muslim untuk memasuki Amerika Serikat. Kebijakan ini akan memiliki dampak besar. Inilah yang diinginkan ISIS. Semakin muslim merasa sedih, membuat ISIS dengan mudah merekrut mereka,” kata hacker Anonymous dalam sebuah video yang dia unggah. Namun kini situs Trump sudah bisa di akses kembali.
Tidak hanya hacker, sejumlah pemimpin dunia dari negara-negara sekutu terpenting AS juga menentang pernyataan dari Donald Trump yang melarang umat muslim untuk memasuki Amerika Serikat.
Anggota dari keluarga Kerajaan Arab Saudipun menyebut bahwa Trump “memalukan”. Sementara PM Inggris David Cameron tidak biasanya mengeluarkan sebuah pernyataan bernada kritik pada salah satu kandidat Capres AS itu.
Pemimpin partner penting Amerika Serikat lainnya, Israel, juga memilih menjaga jarak dengan Donald Trump. “PM Benjamin Netanyahu menentang pernyataan Trump tentang pelarangan muslim masuk AS,” demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu.
