Keluarga Harmonis Untuk Tumbuh Kembang Anak Yang Lebih Baik

By | December 14, 2016

psikologi-anak

Tumbuh kembang dan psikologi anak sangat bergantung pada lingkungan tempat tinggalnya. Rumah menjadi pondasi utama bagaimana karakter seorang anak akan terbentuk dan terbangun. Oleh sebab itu diperlukan kematangan mental bagi pasangan yang akan melanjutkan hubungan mereka kejenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan. Dalam berumah tangga akan banyak terdapat rintangan dan masalah yang menghadang, yang menuntut kesiapan mental kita untuk menyelesaikannya secara bijak agar rumah tangga tidak mudah goyah apalagi sampai bercerai berai. Untuk itu, kematangan mental sangat diperlukan dalam berumah tangga, apalagi kalau sudah ada anak di dalamnya. Karena pertengkaran antara orangtuanya akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang serta psikologi anak.

Sebagai orang tua yang baik, kita dituntut untuk menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis agar anak merasa nyaman dan tentram selama berada di rumah. Sehingga rumah selalu menjadi tempat tujuan mereka untuk pulang dan tidak mencari kebahagiaan dan kenyamanan di luar rumah. Pertengkaran dan perbedaan pendapat antar pasangan hendaknyalah diselesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan emosi yang meledak-ledak. Pertengkaran sengit antara kita dan pasangan akan membuat trauma tersendiri bagi anak-anak dan akan sangat mempengaruhi kondisi psikologi anak. Apalagi pertengkaran tersebut berujung pada perceraian, tentu hal ini akan sangat memukul psikologi anak. Tak ada satupun anak-anak di dunia ini yang menginginkan kedua orang tuanya bercerai atau berpisah. Keutuhan dan keharmonisan keluarga sangat baik untuk perkembangan psikologi anak dan menjauhkan anak-anak kita dari pergaulan bebas seperti seks bebas, dugem di klub-klub malam maupun pemakaian obat-obatan terlarang.  Kondisi keluarga yang harmonis juga membuat anak lebih dekat dengan orang tuanya dan lebih terbuka dalam menceritakan segala masalah yang sedang mereka hadapi.

Memang mustahil bila dalam sebuah rumah tangga tidak pernah terjadi pertengkaran ataupun perselisihan antara kita dan pasangan. Tapi bagaimana caranya agar pertengkaran ataupun perselisihan yang ada tidak sampai melukai perasaan atau membuat trauma anak-anak kita. Makanya hindarilah bertengkar di depan anak-anak atau berteriak keras pada anak. Karena mereka akan meniru dan menjiplak apa yang telah kita contohkan pada mereka. Oleh sebab itu, sebagai orangtua selalu dituntut untuk memberikan contoh yang baik pada anak-anak kita agar mereka pun tumbuh menjadi anak-anak baik. Anak adalah penjilak nomor satu di dunia, maka berikanlah selalu contoh terbaik bagi mereka.